Hotel Tanpa Jendela,Inilah Hotel Bawah Tanah Bekas Bunker Perang Dunia II

 


MEJAQQ - Perang Dunia II meninggalkan banyak jejak di dunia. Salah satunya adalah bunker di Prancis Utara.

Bunker ini berada di Pantai Breton di Saint-Pabu. Dilansir dari Reuters, Selasa (24/8) bunker ini setengah terkubur di sepanjang pasir pantau.

Dulunya bunker ini dibangun oleh pasukan Jerman selama Perang Dunia II. Disebut sebagai Tembok Atlantik, bunker ini menjadi penangkis pasukan sekutu.Daftar MejaQQ

Diberi nama Bunker L479, tempat ini dioperasikan sebagai stasiun radar. Begitu perang berakhir, Bunker L479 pun ditinggalkan.

Serge Colliou, seorang penggemar bunker membeli sebidang tanah, bunker ini masuk ke dalamnya. Setelah 18 bulan untuk penggalian dan renovasi, bunker ini 'dihidupkan' kembali.


MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA

Memiliki luas 400 meter, Bunker L479 diubah menjadi hotel bawah tanah. Hotel bunker ini berkapasitas delapan orang dan memiliki sejumlah fasilitas seperti bar dan ruang tamu.

"Kami mengadaptasi bunker sambil mempertahankan nuansa tertentu," ucap Colliou.

Seperti bunker lainnya, hotel ini tak memiliki jendela. Peninggalan seperti helm, produksi senjata dan tanda-tanda di dinding dibiarkan untuk tetap mempertahankan suasana bunker.

"Kami ingin memberi bangunan itu kehidupan kedua, jadi kami tidak akan hidup di masa lalu selamanya. Kami menyelamatkan beberapa aspek, ada petunjuk sejarah di sini namun tempat ini bukan museum," jelasnya.

Bunker ini sudah dibuka sejak tahun lalu. Yang datang adalah turis dari Jerman dan Prancis sendiri. Nuansanya benar-benar serasa perang, namun sudah dikemas untuk tempat tinggal yang nyaman.BandarQ Online


Beberapa walikota telah mencoba untuk memindahkan bunker dan sisa-sisa perang lainnya dari garis pantai. Sehingga bisa aman untuk wisatawan yang ingin berenang.

Untuk menikmati hotel bunker ini, traveler harus menyiapkan kocek sebanyak Rp 5,4 juta per malam. Sedangkan itu untuk penyewaan lantai atas akan dikenakan biaya sampai Rp 18 juta.

Sementara itu di Saint-Nazaire, La Rochelle, Brest dan launnya juga telah mengambil langkah untuk memulihkan situs bersejarah seperti Bunker L479.

"Kami mulai melestarikan bunker-bunker terkenal dan itu adalah hal baik. Tetapi kami tidak dapat menyelamatkan semuanya," ujar Herve Farrant, seorang spesialis bunker dan penulis.


Post a Comment

0 Comments